NAMA :
CYNTIA AGUSTINA
KELAS :
2DB07
NPM :
31112647
MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 1
SISTEM INFORMASI AKADEMIK
Sistem Informasi Akademik adalah suatu sistem yang
dirancang untuk keperluan pengeloaan data-data Akademik dengan penerapan teknologi
komputer baik ‘hardware’ maupun ‘software’, ‘hardware’ (perangkat keras)
adalah peralatan-peralatan seperti komputer (PC maupun Laptop), Printer,
CD ROM, HardDisk, Handphone dan sebagainya. Sedang ‘Software’ (perangkat
lunak) merupakan program komputer yang memfungsikan ‘hardware’ tersebut,
sehingga seluruh proses kegiatan akademik dapat terkelola menjadi informasi
yang bermanfaat dalam pengelolaan manajemen perguruan tinggi dan pengambilan
keputusan-keputusan bagi pengambil keputusan atau top manajemen di lingkungan
perguruan tinggi. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada bidang
layanan administrasi akademik di perguruan tinggi menjadi suatu kebutuhan,
bukan hanya sekedar prestise atau lifestyle manajemen pendidikan tinggi modern.
Namun dalam implementasi-nya, banyak kendala yang ditemui perguruan tinggi
dalam menerapkan TIK dalam proses pengelolaan kelembagaan ini baik faktor
teknis maupun non teknis. Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik
lembaga pendidikan tinggi akan bermuara pada meningkatnya kinerja lembaga
pendidikan tinggi dan kualitas produk. Kebijakan ini akan bermakna manakala
dikaitkan dengan upaya pemenuhan layanan manajemen lembaga pendidikan yang
bermutu, program pengajaran yang bermutu, fasilitas pendidikan yang bermutu,
dan staf pendidikan yang bermutu pula. Terkait dengan konteks kekinian,
pemanfaatan TIK dalam pelaksanaan kebijakan penguatan tata kelola,
akuntabilitas, dan citra publik lembaga pendidikan tinggi, implementasi sistem
informasi dalam pelayanan manajemen pendidikan tinggi sudah tentu bisa
dikatakan sangat tepat.Pada prakteknya, hampir bisa ditemui di banyak perguruan
tinggi implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) bisa didapati dengan
berbagai bentuk, baik yang sangat sederhana bahkan sampai dengan tingkat
kerumitan yang sangat tinggi. Efektivitas implementasi TIK dalam pengelolaan
perguruan tinggi perlu mendapat perhatian yang lebih mengingat perannya yang
cukup sentral dalam proses pengambilan keputusan manajerial ataupun keputusan-keputusan
lainnya. Untuk meningkatkan efektivitas implementasi ini, yang jelas akan berpengaruh pada
efektivitas pencapaian penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan lembaga,
maka faktor-faktor yang berpengaruh pada efektivitas implementasi TIK pada
pengelolaan kelembagaan, khususnya dalam hal administrasi akademik perlu
diteliti lebih lanjut. Ini ditujukan agar proses manajemen akademik di perguruan
tinggi menjadi lebih efektif dan efisien sehingga mampu menunjang pencapaian
kinerja tinggi dari lembaga. Selanjutnya dengan memperhatikan hal-hal tersebut
diatas, penelitian ini mencoba untuk memperoleh
data empirik yang cukup lengkap dan dapat dipercaya untuk menggambarkan tentang keadaan faktor-faktor
yang terkait dengan pengelolaan Sistem Informasi Akademik berbasis TIK terhadap
kinerja perguruan tinggi dan dampaknya terhadap prestasi akademik mahasiswa.
Data yang telah diperoleh juga dapat digunakan untuk mengembangkan alternatif model
Sistem Informasi Manajemen Akademik yang dapat memberi dukungan pada setiap
proses pelayanan akademik maupun
pengambilan keputusan baik di lingkungan internal maupun yang terkait dengan stakeholders. Hal ini dipandang
penting dalam rangka mensinkronkan dinamika kebutuhan pengguna informasi dan
dinamika perkembangan sistem informasi manajemen sebagai penghasil informasi
bagi keperluan berbagai pelayanan dan pengambilan keputusan.Berdasarkan entitas
dan propertiesnya, sistem informasi akademik merujuk pada seperangkat sistem
dan aktivitas yang digunakan untuk menata, memproses, dan menggunakan informasi
sebagai sumber dalam organisasi (Sprange & Carlson, 1982). Adapun keluaran
berupa informasi yang dihasilkan oleh sistem ini akan mensuplai informasi
kepada para pimpinan atau pembuat keputusan yang dapat diklasifikasikan
pemanfaatan dan maksud yang berbeda-beda (dalam Levin, Kirkpatrick, Rubin,
1982) seperti di bawah ini: (a) Sistem informasi akademik untuk menghasilkan
laporan di berbagai bidang kegiatan seperti akademik, keuangan, personel,
distribusi mahasiswa di berbagai jurusan, dan lain-lain; (b) Sistem informasi
akademik untuk menjawab pertanyaan “what if”. Sistem informasi ini memanfaatkan
informasi tersimpan yang perlu untuk mempertimbangkan konsekuensi tindakan; dan
(c) Sistem informasi akademik untuk mendukung pengambilan keputusan, evaluasi,
dan pengembangan sistem. Sistem ini mensuplay informasi untuk semua jenjang
organisasi perguruan tinggi. Dalam kenyataannya, sistem informasi akademik
sering ditafsirkan salah. Kesalahan tafsir ini berpangkal pada dua hal; pertama,
sistem informasi sering diartikan hanya sebagai komputerisasi pekerjaan
ketatausahaan; dan kedua, sistem informasi diartikan hanya sebagai “an all
knowing computer which will provide answer and decision for complex problems
when a manager simpley presses a few buttons” (Murdick dan Ross, 1982). Secara
spesifiki, sistem informasi akademik memiliki beberapa karakter yang cukup
luas, yaitu: (a) Sistem informasi akademik bermakna sebagai
pendekatan-pendekatan dalam melakukan proses manajemen; (b) Komputer hanya
merupakan komponen, atau alat bukan fokus sentral dari sistem informasi
akademik; (c) Pimpinan berperan aktif dalam rangka sistem sebagai pengguna
informasi bukan sebagai tenaga teknis ataupun operator komputer; dan (d) Esensi
sistem informasi administrasi terletak pada sistem terpadu dan sistem
terencana, bukan hanya urusan mekanisme pengolahan data. Sebagian besar
keputusan manajemen yang ada dalam penyelenggaraan perguruan tinggi, sebagai
mana lembaga-lembaga profit lainnya, bersifat berulang dan rutin. Menurut
sebuah survei (Murdick dkk. 1995) menyebutkan bahwa sekitar 90% dari keputusan
manajemen merupakan keputusan rutin. Jika mengacu pada survei di atas, maka
sudah saatnya perguruan tinggi memiliki kebutuhan mendesak mengotomasi atau
memprogram-kan keputusan-keputusan itu. Dengan bisa diprogramkannya
keputusan-keputusan manajerial di perguruan tinggi, maka para pimpinan di
setiap unit bisa mencurahkan pekerjaan mereka kepada pekerjaan-pekerjaan yang
sebenarnya yaitu mengambil keputusan-keputusan jangka panjang dan mencari upaya
peningkatan mutu layanan lembaga jangka panjang. Sistem Informasi Akademik
(SIA) dihimpun dari berbagai macam data yang dikelola dan diproses se-otomatis
mungkin dengan alat dan metoda sehingga menghasilkan informasi yang diperlukan
bagi terlaksananya kegiatan akademis. Sistem ini dibagi ke dalam beberapa
subsistem: (a) Seleksi dan registrasi mahasiswa baru; (b) Kurikulum dan bidang
studi; (c) Perkuliahan, tugas, ujian; (d) Pengelolaan dan pengembangan dosen;
dan (e) Kelulusan, wisuda, alumni Penggunaan TIK dalam mendukung proses ini
merupakan salah satu bentuk kepekaan lembaga dalam mencapai kesuksesan. Terkait
dengan kepekaan ini, Webb dan Pettigrew (Hoyt, 2007: 1) menyatakan bahwa
kepekaan lembaga (organizational responsiveness) merupakan isu utama yang
menentukan kesuksesan dalam berusaha. Selain itu, Kuratko et. Al (2001: 44) dan
Liao et. Al. (2003) juga menyatakan bahwa kemampuan lembaga dalam menjawab
perubahan lingkungan dunia luarnya merupakan faktor utama yang menentukan
kinerja lembaga. Kepekaan organisasi membuat lembaga mampu mendeteksi secara
dini perubahan pasar, merancang ulang proses transformasi yang selama ini telah
berjalan dalam rangka memenuhi tuntutan pasar, berbagai informasi dengan dunia
luar, mengambil keuntungan maksimal dari sistem informasi, dan lebih dahulu
dalam mengadopsi proses dan produk teknologi baru dalam rangka memenangkan
kompetisi. Maka dari itu, pemahaman kondisi lembaga dalam berkontribusi,
mendukung, atau kemampuan merespon secara cepat dan efektif merupakan langkah
kritis dalam rangka menyesuaikan dengan tuntutan lingkungannya ( Daft et al.,
1988). Adapun nilai yang ditawarkan oleh TIK pada perguruan tinggi antara lain:
(1) Pendaftaran secara online menggunakan website, sehingga calon mahasiswa di
seluruh dunia dapatmelakukannya tanpa harus secara fisik datang ke perguruan
tinggi yang bersangkutan; (2) FRS online yang memungkinkan administrasi
pengambilan mata kuliah dilakukan dimanapun dengan menggunakan perangkat
digital seperti komputer, PDA (Personal Digital Assistant), tablet PC, dan lain
sebagainya; (3) Peserta didik (mahasiswa) dapat melihat nilai ujian maupun
hasil akhir studi melalui internet atau perangkat telepon genggam yang
dimilikinya; (4) Manajemen kelas mulai dari pengalokasian mata kuliah dan
pengajar sampai dengan absensi mahasiswa dilakukan secara otomatis dengan
menggunakan aplikasi khusus; (5) Sistem dokumentasi dan kearsipan yang
tersimpan dalam format elektronik secara rapi dengan meggunakan perangkat
aplikasi berbasis EDMS (Electronic Document Management System); (6) Pengelolaan
sumber daya manusia yang terintegrasi menyangkut rekam data dan informasi
mahasiswa, dosen, dan alumni; (7) Pustaka buku dan jurnal ilmiah yang dapat
diakses dari manapun dan kapan pun (24 jam sehari, 7 hari seminggu); (8) Sistem
informasi terpadu yang terkait dengan fungsi pemasaran, administrasi, sumber
daya manusia, keuangan dan akuntansi, pengelolaan aset, dan alin sebagainya;
(9) Administrasi terpadu antar perguruan tinggi agar mahasiswa dapat mengambil
mata kuliah antar fakultas maupun antar perguruan tinggi yang berbeda; (10)
Aplikasi pelaksanaan riset dan pelayanan masyarakat yang dimulai dari proses
pengajuan proposal sampai dengan evaluasi hasil kajian maupun pelaksanaan
program terkait; (11) Perangkat lunak untuk mengatur sistem penjenjangan karir
karyawan maupun kepangkatan dosen; (12) Portal informasi yang yang memudahkan
para civitas akademik perguruan tinggi mencari berbagai data dan informasi
penting di perguruan tinggi maupun pada institusi mitra lainnya; dan (13) Alat
penunjang mahasiswa dalam membuat dan mengevaluasi rencana studinya dan lain
sebagainya.
|
|||
T Y
T
|
Y
KEKURANGAN:
Kesulitan
yang sering terjadi pada bagian internal perguruan tinggi adalah banyaknya
pengolahan data yang memerlukan pengolahan dalam waktu yang relative singkat.
Sebagai contoh antara pengolahan data mahasiswa yang mengambil mata kuliah dan
kelas yang dengan pengajar dosen. Pada data-data diatas akan di dapat data-data
transaksi berupa, data absensi, data mata kuliah, data transkrip nilai, data
jadwal ujian, data biaya pembayaran ( status pembayaran mahasiswa ), data dosen
beserta atribut data gaji yang merupakan bagian dari sistem keuangan yang
diterapkan pada sisi keuangan.
KELEBIHAN:
1.
Meningkatkan Kinerja : SIA mampu memberikan informasi yang realtime dengan
waktu respon interaktif yang cepat untuk kebutuhan banyak user
2. Mudah Disesuaikan: Modul SIAK yang ada dapat di sesuaikan dengan kebutuhan dan persyaratan yang beragam dari masing-masing perguruan tinggi
3. Arsitektur Terbuka (Modular & Scalable): Aplikasi SIAK dibangun dengan Arsitektur Terbuka sehingga memungkinkan untuk peningkatan fleksibilitas dan perkembangan teknologi kedepan.
4. Integrasi Mudah: Aplikasi SIAK yang ada mengintegrasikan seluruh proses bisnis utama yang ada di perguruan tinggi yang dapat di akses dari seluruh titik yang ada di dalam (intranet) dan dari luar (internet).
5. Penerapan dan Pemiliharaan Relatif Mudah: Aplikasi SIAK tidak menerapkan skema lisensi sehingga dapat digunakan oleh banyak user. Karena sifatnya adalah aplikasi client-server maka tidak perlu ada aplikasi yang harus diinstall di PC user, hal ini sangat memudahkan pemeliharaan dan sangat minimal terkena resiko crash atau terkena virus.
6. Aman dan Handal: Aplikasi SIAK mengunakan keamanan berlapis, mulai dari proteksi di sistem operasi server, database dan aplikasi itu sendiri. Setiap user yang akan mengakses suatu modul SIAK di berikan user login dan password sesuai dengan kewenangan masing - masing.
2. Mudah Disesuaikan: Modul SIAK yang ada dapat di sesuaikan dengan kebutuhan dan persyaratan yang beragam dari masing-masing perguruan tinggi
3. Arsitektur Terbuka (Modular & Scalable): Aplikasi SIAK dibangun dengan Arsitektur Terbuka sehingga memungkinkan untuk peningkatan fleksibilitas dan perkembangan teknologi kedepan.
4. Integrasi Mudah: Aplikasi SIAK yang ada mengintegrasikan seluruh proses bisnis utama yang ada di perguruan tinggi yang dapat di akses dari seluruh titik yang ada di dalam (intranet) dan dari luar (internet).
5. Penerapan dan Pemiliharaan Relatif Mudah: Aplikasi SIAK tidak menerapkan skema lisensi sehingga dapat digunakan oleh banyak user. Karena sifatnya adalah aplikasi client-server maka tidak perlu ada aplikasi yang harus diinstall di PC user, hal ini sangat memudahkan pemeliharaan dan sangat minimal terkena resiko crash atau terkena virus.
6. Aman dan Handal: Aplikasi SIAK mengunakan keamanan berlapis, mulai dari proteksi di sistem operasi server, database dan aplikasi itu sendiri. Setiap user yang akan mengakses suatu modul SIAK di berikan user login dan password sesuai dengan kewenangan masing - masing.
KESIMPULAN:
Sistem
Informasi Akademik merupakan sebuah aplikasi yang mengintegrasikan seluruh
proses inti sebuah bisnis pendidikan ke dalam sebuah sistem informasi yang
didukung oleh teknologi terkini. Dengan penerapan SIA akan mempengaruhi mutu
layanan secara keseluruhan, yaitu layanan yang berhubungan dengan pihak-pihak
di luar lembaga pendidikan (Front Office) dan satu lagi tentunya layanan yang
berhubungan dengan intern lembaga pendidikan itu sendiri (Back Office).
Aplikasi Sistem Informasi Akademik merupakan sebuah aplikasinya menggunakan web sebagai antar muka penggunanya. Diharapkan dengan ini maka aplikasi ini dapat diakses kapan saja, di mana saja, implementasinya relatif murah dan tentunya mudah digunakan.
Aplikasi Sistem Informasi Akademik merupakan sebuah aplikasinya menggunakan web sebagai antar muka penggunanya. Diharapkan dengan ini maka aplikasi ini dapat diakses kapan saja, di mana saja, implementasinya relatif murah dan tentunya mudah digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar